السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt, Sang Maha Hidup, sehingga kita dapat merasakan segenap limpahan rahmat dan hidayahNya Sholawat beserta salam kita haturkan kepada junjungan Rasulullah Saw, atas risalah yang Beliau bawa, maka kita dapat menjadikan diri kita manusia yang mampu untuk meraih berbagai macam keutamaan sebagai manusia.
Apakah sesungguhnya yang dicari manusia dalam kehidupan? Pernah sekali waktu saya bertanya pada beberapa orang. Terdapat bermacam-macam jawaban: ingin membuat orang tua bahagia, menjadi psikolog yang baik, menjadi orang kaya, bermanfaat bagi orang lain, hingga ingin masuk surga. Semua jawaban sesungguhnya mengarah pada keinginan terdalam manusia untuk bahagia, dalam berbagai makna dan bentuknya.
Bagi seorang materialis, kebahagiaan ada pada hal-hal yang sifatnya material: uang, pasangan hidup, kepemilikan materi. Bagi para filsuf, kebahagiaan diperoleh dari ilmu, sementara bagi seorang spiritualis, kebahagian ada pada pengalaman spiritual yang dialami. Setiap orang sesungguhnya memiliki kapasitas untuk memilih, di mana ia akan memposisikan diri, menentukan kebahagiaan dalam hidupnya sendiri.
Lantas, bagaimana seorang ilmuwan muslim menghayati kebahagiaan? Ilmuwan muslim pada dasarnya adalah harmonisasi seorang filsuf dan seorang spiritualis: kebahagiaannya berada pada ilmu serta pengalaman ‘persentuhan’ dengan TuhanNya. Dalam Islam, sumber pengalaman ‘persentuhan’ dengan Tuhan ini salah satunya diperoleh dari ibadah.
Kebanyakan ibadah di dalam Islam dianggap sebagai kewajiban, sehingga seringkali ia kehilangan makna dan tidak menghasilkan ilmu. Ibadah tidak beda halnya dengan jam yang diputar: hanya menghasilkan mekanisme dalam kehidupan. Padahal, sadar atau tidak sadar, ibadah tetap akan memberikan efek dalam kehidupan manusia. Ibadah mampu mengisi jawaban manusia akan kebahagiaan. Hal inilah yang menjadi tema dalam KIMPSI kali ini: Ibadah dan Kebahagiaan. Hal inilah yang perlu untuk kita gali bersama.
Dengan perenungan, penghayatan dan pengalaman ibadah mahasiswa psikologi muslim, KIMPSI kali ini diharapkan dapat menghidupkan keilmuan akan ibadah. Ibadah akan hidup dan menghidupkan, memberikan kebahagiaan sejati, baik bagi mahasiswa itu sendiri, masyarakat luas, maupun alam semesta secara umum.
Semangat berkarya, wahai kawan-kawan mahasiswa muslim Psikologi Indonesia. Jangan lewatkan KIMPSI 6 sebagai momentum untuk menghidupkan keilmuan kita, sembari menorehkan prestasi serta mendapatkan pengalaman berkompetisi. InsyaAllah dengan niat yang tulus, doa sepenuh hati, dan upaya yang optimal, Allah akan meridloi segenap upaya kita. Amin ya Rabbal ‘alamin.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَر َبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
Semoga segala aktivitas yang kita lakukan, termasuk yang berkaitan dengan KIMPSI, selalu berada dalam ridha Allah Swt. IIUCP Forum (Inter-Islamic University Conference on Psychology Forum) merupakan wadah kerja sama antara puluhan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia, yang saat ini telah beranggotakan 21 institusi. Forum ini dibentuk dengan tujuan menghidupkan kajian dan riset psikologi Islam, sekaligus mendorong pengembangan institusi dan SDM di lingkungan Perguruan Tinggi Islam melalui kolaborasi antar kampus. Berdiri sejak tahun 2014, hingga kini IIUCP Forum telah menggelar 11 konferensi tahunan dan menerbitkan hasilnya dalam bentuk buku, jurnal, maupun prosiding. Selain itu, forum ini juga menyelenggarakan KIMPSI (Kompetisi Ilmiah Psikologi Universitas Islam) yang tahun ini memasuki pelaksanaan kelima.
KIMPSI dirancang secara khusus untuk menyiapkan generasi penerus serta memperkenalkan mahasiswa pada pemikiran dan diskursus psikologi Islam. Mahasiswa yang saat ini menempuh studi psikologi, baik di kampus Islam maupun non-Islam, merupakan ujung tombak masa depan psikologi Islam. Agar masa depan ini lebih menjanjikan dan bermanfaat secara maksimal, pemahaman serta penguasaan terhadap psikologi Islam perlu dilakukan secara melibatkan banyak mahasiswa dengan pendekatan yang terencana dan konsisten. Beragam cabang lomba dalam KIMPSI bertujuan mempererat keterlibatan mahasiswa, khususnya dari Perguruan Tinggi Islam, dalam kajian dan penelitian psikologi Islam. Harapannya, kedekatan ini akan menumbuhkan semangat untuk turut serta dalam mengembangkan psikologi Islam secara lebih luas.
Penyelenggaraan KIMPSI dilakukan secara bergiliran oleh anggota IIUCP Forum. Sejak tahun 2020, KIMPSI telah diselenggarakan oleh Universitas Islam Riau, Universitas Islam Indonesia (2021), Universitas Islam Sultan Agung (2022), UIN Raden Fatah (2023), dan Universitas Muhammadiyah Malang (2024). Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh institusi penyelenggara. Pada tahun 2025 ini, Pengurus Pusat IIUCP Forum menjadi tuan rumah.
Untuk tahun ini, terdapat delapan cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu Psy-Paper, Psy-Infographic, Psy-Vlog, Psy-Photography, Psy-Movie, Psy-Essay, Psy-Preach, dan Psy-Qiraah. Seluruh rangkaian perlombaan dilaksanakan secara daring. Seluruh kegiatan lomba bernaung di bawah tema besar “Ibadah dan Kebahagiaan.” Selamat berkompetisi! Ikutilah setiap lomba dengan semangat, sportivitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan adab Islam. Terima kasih.
Yogyakarta, 6 Agustus 2025
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ